Mimpi selalu membuatku tertarik. Mimpi kadang lebih bisa menggambarkan apa yang aku rasakan daripada pikiran sadarku. Mimpi memberitahu ketakutanku, kebahagiaanku, cita-citaku, kegiatanku, bahkan cintaku. Dimana pikiran sadarku terlalu sibuk dengan rutinitas. Mimpi adalah jiwa yang bebas. Tidak terbatasi oleh dunia, asumsi-asumsi pun ketidakmampuan manusia. Walaupun kadang mimpi menipu, membuat nightmare terasa nyata, menampilkan kebahagiaan yang ternyata semu. Mimpi adalah mimpi tetaplah mimpi selalu mimpi.
Bulan puasa ini aku jadi sering bermimpi, atau lebih tepatnya lebih bisa mengingat mimpi. Mungkin karena pola tidur yang terpotong-potong dan durasi yang pendek. Mimpi indah, mimpi buruk, mimpi aneh(i.e. mimpi bercinta dengan orang yang tidak aku kenal =p) dan mimpi sesuatu yang tidak ingin kuimpikan(tapi bukan mimpi buruk). Memimpikan orang-orang yang kutemui tiap hari, memimpikan teman-teman lama, memimpikan orang tidak aku kenal sama sekali, memimpikan orang yang aku sayang, memimpikan orang yang aku benci, dan memimpikan orang yang aku sayang sekaligus benci. Aku heran. kenapa aku benci, kenapa aku sayang dan kenapa aku sering memimpikannya.
Sedangkan mimpilah yang dapat meyakinkanku bahwa aku jatuh cinta...